REVIEW
MATERI BTOPH 2017
1.
REVIEW
MIRACLE
Miracle disini kita bisa mengartikan nya
sebagai visi dari lulusan kesehatan masyarakat. Materi Miracle ini disampaikan
oleh Bapak Budi Aji sebagi dosen di jurusan Kesehatan Masyarakat di Universitas
Jenderal Soedirman. Materi Miracle ini disampaikan pada acara BTOPH hari
pertama.
Miracle yang dibahas disini adalah visi
dari lulusan Kesehatan Masyarakat. Kata Miracle sendiri memiliki arti sendiri
sendiri pada setiap hurufnya. M yang berarti Manager. Manager yang dimaksud
adalah kita dapat mengelola atau memanage. Yang tentu saja berhubungan dengan
kesehatan, jadi yang dimaksud adalah mengelola program dari kesehatan yang
berhubungan dengan masyarakat. Selanjutnya adalah I yang artinya Innovator. Ini
berarti para lulusan kesehatan masyarakat sendiri mampu melakukan pendekatan
secara inovatif dan mampu melakukan pembaharuan di bidang kesehatan masyarakat
dan mampu mengembangkannya pula. Lalu ada huruf R yang artinya Researchers. Artinya
kita harus mampu melakukan penelitian dengan kreatif agar mampu mengembangkan
kesehatan di Indonesia dan juga kita bisa menjelajahi untuk dapat mengetahui
tingkat kesehatan yang ada di Indonesia. Selanjutnya ada huruf A yaitu
Apprenticer. Yang berarti adalah melakukan pelatihan seperti contohnya adalah
magang. Kita dapat mempelajari pembelajaran kehidupan dari pelatihan tersebut. Selanjutnya
huruf C yang artinya Communitarian yaitu artinya mereka mampu berkomunikasi
dengan masyarakat setempat dan juga mampu bekerja dan bekerja sama di tengah
kehidupan masyarakat. Huruf L artinya adalah Leader. Kepemimpinan. Mereka mampu
memimpin untuk mengambil keputusan yang dibuat dan mampu menemukan visi maupun
misi di bidang Kesehatan Masyarakat. Lalu huruf E. Yaitu Educator. Kita mampu
menjadi sarana edukasi dan juga mampu untuk mendidik semua orang dari anak
kecil hingga tua atau dewasa untuk menjaga pola hidup sehat.
Lulusan Dari Sarjana Kesehatan Masyarakat
atau biasa kita singkat menjadi SKM tidaklah mudah. Kita adalah agen perubahan
atau biasa disebut sebagai agen preventif atau pencegahan. Untuk menjadi lulusan
Sarjana kesehatan masyarakat yang survive,
kompetensi yang dibutuhkan adalah computer
literacy. Kita mampu dan dapat menjalankan di bidang IT. Kita mampu
memberikan penyuluhan maupun sosialisasi melalui internet dan media massa
lainnya. Lalu ada juga Critical system
thinking. Kita mampu berpikir kritis untuk menjadi sarjana kesehatan
masyarakat. Kita bisa mengembangkan pikiran kita untuk mendapat hasil yang
baik. Ada juga Ability to serve. Yaitu
kita mampu melakukan servis untuk para masyarakat dengan baik. Dengan sabar
ramah dan mampu berkomunikasi dengan para masyarkat.
Ada juga hambatan bagi para lulusan
sarjana kesehatan masyarakat. Tidak punya penglaman dalam bekerja. Tidak adanya
pengalam menjadi faktor mengapa lulusan SKM susah untuk mendapat pekerjaan.
Kurangnya relasi dengan orang orang mapun rekan. Kurangnya komunikasi dan tidak
adanya kontak dengan sesama manusia akan menyusahkan lulusan SKM dalam mencari
pekerjaan. Lalu ada juga kurangnya persaingan di bidang kesehatan masyarakat. Tidak
adanya tantangan dan persaingan akan menyusahkan dalam mencari pekerjaan.
Prospek dalam lulusan SKM nantinya
sangat banyak. Ada pengelola program kesehatan, BPJS Kesehatan, Adminsitrasi Kesehatan,
Kepala Puskesmas, Penyuluh kesehatan, Ahli k3, Analis Kesehatan, Ahli Kesehatan
Lingkunhgan, Sanitarian, Epidermiologi ksehatan, dan masih banyak lagi. Jadi jangan
takut menjadi lulusan SKM nanti karena prospek di dunia pkerjaan nanti sangan
banyak. Jangan takut untuk berpendapat. Karena tugas dari lulusan SKM nanti
adalh untuk mencegah bukan mengobati dan Lulusan SKM sendiri terbukan terhadap
perubahan.
2.
REVIEW
PENGMABA (PENGABDIAN MASYARAKAT)
Selanjutnya ada pembahasan
mengenai pengabdian masyarakat atau biasa disebut pengmaba. Pengabdian Masyarakat tidak asing lagi
ditelinga kita sebagai Mahasiswa, mengapa sering kita dengar kalimat pengabdian
masyarakat ketika kita menjadi Mahasiswa lalu apa itu pengabdian masyarakat.
Pengabdian disini bisa kita sebut
dengan banyaknya sosialisasi untuk para masyarakat. Pengmaba ini dilaksankan
oleh para mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat. Seperti Jurusan kesehatan
masyarakat di Universitas Jenderal Soedirman. Universitas Jenderal Soedirman
sendiri memiliki desa binaan untuk mahasiswa melakukan eksperimen dan melakukan
sosialisasi untuk para warga. Pengmaba tahun ini kita ingin membuat jamban
sehat bagi setiap rumah di desa binaan tersebut.
Seperti yang kita tahu bahwa
pengabdian sendiri tertuang dalam tri Dharma perguruan tinggi. Jadi di Jurusan
kesehatan Masyarakat sendiri, kita sudah menerapkan Tri dharma dalam kehidupan
para mahasiswa.
Pengabdian masyarakat ini
biasanya ditujukan kepada para mahasiswa baru. Para mahasiswa baru dilatih
untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat agar nanti tidak kaget saat
melakukan penyuluhan di suatu tempat.
Kita
tahu bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah serangkaian kegiatan yang
meningkatkan kualitas kehidupan pada masyarakat. Pengabdian masyarakat adalah
suatu gerakan proses pemberdayaan diri untuk kepentingan masyarakat. Pengabdian
masyarakat seharusnya bersifat kontinual dan jangka panjang karena dalam
membangun sebuah masyarakat dibutuhkan proses yang panjang. Banyak aspek yang
harus disentuh untuk menjadikan suatu masyarakat itu baik, karakternya,
budayanya, sampai pola pikirnya juga harus kita sentuh untuk benar-benar
menciptakan sebuah masyarakat yang beradab. Yang paling sering kita dengar
dalam pengabdian masyarakat ialah bakti sosial atau yang biasa disingkat
“baksos”.
Bakti
Sosial sendiri sering kita lakukan. Masyarakat sendiri juga banyak yang
melakukan Bakti sosial walaupun merekan bukan dari jurusan kesehtan masyarkat. Bakti
sosial juga ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran para warga.
Ada tahapn dalam pemberdayaan
masyarakat. Yaitu penyadaran. Penyadaran disini yaitu memeberikan motivasi dan
menumbuhakn kepercayaan diri bagi masyarakat sendiri. Kemudain peningkatan
kemampuan yaitu menambah pengetahuan, ketrampilan dan perilaku bagi masyarakat.
Lalu ada tahapn terakhir yaitu pemberdayaan. Yaitu mahasiswa dan warga
melakuakan pertisipasi dan memecahkan masalah yang dihadapi dengan bersama –
sama.
Langkah langkah pemberdayaan
diantaranya persiapan lalu pengkajian, perencanaa, pelaksanaan dan juga
monitoring lalu evaluasi.
Dalam pemberdayaan sendiri
memiliki prinsip diantaranya community organizer dan community Development.
Pada saat melakukan penyuluhan ada
beberapa cara juga diantarnya yaitu kenali sasaran terlebih dahulu. Yaitu mengetahui
jenis kelamin latar pendidikan usia maupun budaya. Yang kedua adalh kuasai
materi yaitu terdiri dari isi materi dan alat untuk interaktif. Lalu melakukan
rencana kegiatan. Yaitu bina suasana, metode pengajakan dan menindak lanjuti. Kemudian
kita melakukan interaksi dan juga diskusi bagaimana untuk menanggulangi hal
yang dibicarakan dan melakukan pengeluaran pendapat antara mahasiswa dan juga
para warga. Lalu ada modifikasi kegiatan
yaitu kita mampu menggunakan bermain, ice breaking, sebagai acar untuk
bersenang senang agar saat penyuluhan tidak merasa bosan bagi para warganya. Lalu
kita juga harus mampu melihat budaya lokal pada suatu tempat untuk mengetahui
apa yang haru kita lakukan untuk mengubah pola hidup warga pada tempat tersebut.
Lalu tahap selanjutnya ada kuasai
masalah maupun materi. Kita bisa mengajak warga untuk berfikir secara logis. Para
warga dianjurkan untuk mampu mengeluarkan pendapat mereka agar kita mampu tahu
apa yang dibutuhkan di temapt tersebut.
3.
REVIEW
ADVOKASI
Apa
sih arti dari advokasi sendiri? advokasi adalah kombinasi kegiatan individu dan
sosial yang dirancang untuk memperoleh komitmen politis, dukungan kebijakan,
penerimaan sosial dan sistem yang mendukung tujuan atau program kesehatan tertentu
dan mampu untuk mencapai perubahan. Advokasi
adalah usaha mempengaruhi kebijakan publik melalui berbagai macam bentuk
komunikasi persuasif. Lalu ada menurut Foss & Foss ; Toulmin,
advokasi adalah upaya persuasif yang mencakup kegiatan penyadaran,
rasionalisasi, argumentasi, dan rekomendasi tindak lanjut mengenai sesuatu.
Lalu
apa sih Advokasi kesehatan? Advokasi
kesehatan adalah advokasi yang dilakukan untuk memperoleh
komitmen atau dukungan dalam bidang kesehatan, atau yang mendukung pengembangan
lingkungan dan perilaku sehat.
Kata kunci dalam proses atau kegiatan
advokasi ini adalah pendekatan persuasif, secara dewasa, dan bijak, sesuai
keadaan, yang memungkinkan tukar pikiran secara baik
Sasaran advokasi kesehatan adalag berbagai pihak yang
diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap upaya kesehatan, khususnya para
pengambil keputusan dan penentu kebijakan di pemerintah, lembaga perwakilan
rakyat, mitra di kalangan pengusaha/swasta, badan penyandang dana, media masa,
organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan. Semuanya bukan hanya berpotensi
mendukung, tetapi juga mentang atau berlawanan atau merugikan kesehatan.
Pelaku Advokasi adalah siapa saja yang peduli
terhadap upaya kesehatan, dan memandang perlu adanya mitra untuk mendukung
upaya tersebut. Pelaku advokasi dapat berasal dari kalangan pemerintah, swasta,
perguruan tinggi, organisasi profesi, LSM, dan tokoh berpengaruh. Diharapkan
mereka memahamipermaalahan kesehatan, mempunyai kemampuan advokasi khusunya
melakukan pendekatan persuaif, dapat dipercaya, dan sedapat mungkin dihormati atau
setidaknya tidak tercela khusunya di depan kelompok saaran.
Tujuan Umum dari
advokasi sendiri adalah diperolehnya komitmen dan dukungan dalam upaya
kesehatan, baik berupa kebijakan, tenaga, dana, sarana, kemudahan,
keikutsertaan dalam kegiatan, maupun berbagai bentuk lainnya sesuai keadaan dan
usaha.
Ada juga Tujuan Khususnya
yaitu, Adanya pemahaman atau pengenalan atau kesadaran, adanya ketertarikan
atau peminatan atau tanpa penolakan, adanya kemauan atau kepedulian atau
kesanggupan untuk membantu dan menerima perubahan, Adanya tindakan/perbuatan/kegiatan
nyata (yang diperlukan), Adanya kelanjutan kegiatan (kesinambungan kegiatan)
Terdapat lima pendekatan utama dalam
advokasi, yaitu melibatkan para pemimpin, bekerja sengan media massa, membangun
kemitraan, memobilisasi massa, dan membangun kapasitas. Strategi advokasi
dilakukan melalui pembentukan koalisi, pengembangan jaringan kerja, pembangunan
institusi, pembuatan forum, dan kerjasama bilateral.
Langkah-langkah
Pokok dalam Advokasi adalah identifikasi
dan analisis masalah atau isu yang memerlukan advokasi, identifikasi dan
analisis kelompok sasaran, siapkan dan kemas bahan informasi, rencanakan teknik
atau cara kegiatan operasional, laksanakan kegiatan, pantau dan evaluasi serta
lakukan tindak lanjut.
Tahapan dalam advokasi ada 3 diantaranya kajian, lobying
audensi dan aksi. Kajian itu diantaranya adalah pengumpulkan aspirasi yang akan
disampaikan kepada petinggi agar di setujui. Lalu lobying adalah kita
mengeluarkan argumen kita mapun pendapat kita kepada petinggi. Jika disetujui
disini kita tidak perlu untuk menuju tahap selanjutnya yaitu audiensi maupun
aksi. Jika ditolak kita bisa lanjut ketahap selanjutnya yaitu audiensi yaitu
meningkatkan argumen tetapi kita membawa massa. Kita bisa mengungkapkan dengan
cara melakukan aksi, teatrikal dan lainnya. Audiensi ini bisa dibarengi dengan
aksi. Selanjutnya adalah aksi, aksi disini adalah aksi damai bukanlah aksi yang
dilakukan hingga timbul perkelahian. Para mahasiswa melakukan longmarch maupun
yang lainnya agar aspirasi para mahasiswa dapat disampaikan dan disetujui oleh para
petinggi