Minggu, 17 September 2017

REVIEW MATERI BTOPH 2017

REVIEW MATERI BTOPH 2017

1.      REVIEW MIRACLE
Miracle disini kita bisa mengartikan nya sebagai visi dari lulusan kesehatan masyarakat. Materi Miracle ini disampaikan oleh Bapak Budi Aji sebagi dosen di jurusan Kesehatan Masyarakat di Universitas Jenderal Soedirman. Materi Miracle ini disampaikan pada acara BTOPH hari pertama.
Miracle yang dibahas disini adalah visi dari lulusan Kesehatan Masyarakat. Kata Miracle sendiri memiliki arti sendiri sendiri pada setiap hurufnya. M yang berarti Manager. Manager yang dimaksud adalah kita dapat mengelola atau memanage. Yang tentu saja berhubungan dengan kesehatan, jadi yang dimaksud adalah mengelola program dari kesehatan yang berhubungan dengan masyarakat. Selanjutnya adalah I yang artinya Innovator. Ini berarti para lulusan kesehatan masyarakat sendiri mampu melakukan pendekatan secara inovatif dan mampu melakukan pembaharuan di bidang kesehatan masyarakat dan mampu mengembangkannya pula. Lalu ada huruf R yang artinya Researchers. Artinya kita harus mampu melakukan penelitian dengan kreatif agar mampu mengembangkan kesehatan di Indonesia dan juga kita bisa menjelajahi untuk dapat mengetahui tingkat kesehatan yang ada di Indonesia. Selanjutnya ada huruf A yaitu Apprenticer. Yang berarti adalah melakukan pelatihan seperti contohnya adalah magang. Kita dapat mempelajari pembelajaran kehidupan dari pelatihan tersebut. Selanjutnya huruf C yang artinya Communitarian yaitu artinya mereka mampu berkomunikasi dengan masyarakat setempat dan juga mampu bekerja dan bekerja sama di tengah kehidupan masyarakat. Huruf L artinya adalah Leader. Kepemimpinan. Mereka mampu memimpin untuk mengambil keputusan yang dibuat dan mampu menemukan visi maupun misi di bidang Kesehatan Masyarakat. Lalu huruf E. Yaitu Educator. Kita mampu menjadi sarana edukasi dan juga mampu untuk mendidik semua orang dari anak kecil hingga tua atau dewasa untuk menjaga pola hidup sehat.
Lulusan Dari Sarjana Kesehatan Masyarakat atau biasa kita singkat menjadi SKM tidaklah mudah. Kita adalah agen perubahan atau biasa disebut sebagai agen preventif atau pencegahan. Untuk menjadi lulusan Sarjana kesehatan masyarakat yang survive, kompetensi yang dibutuhkan adalah computer literacy. Kita mampu dan dapat menjalankan di bidang IT. Kita mampu memberikan penyuluhan maupun sosialisasi melalui internet dan media massa lainnya. Lalu ada juga Critical system thinking. Kita mampu berpikir kritis untuk menjadi sarjana kesehatan masyarakat. Kita bisa mengembangkan pikiran kita untuk mendapat hasil yang baik. Ada juga Ability to serve. Yaitu kita mampu melakukan servis untuk para masyarakat dengan baik. Dengan sabar ramah dan mampu berkomunikasi dengan para masyarkat.
Ada juga hambatan bagi para lulusan sarjana kesehatan masyarakat. Tidak punya penglaman dalam bekerja. Tidak adanya pengalam menjadi faktor mengapa lulusan SKM susah untuk mendapat pekerjaan. Kurangnya relasi dengan orang orang mapun rekan. Kurangnya komunikasi dan tidak adanya kontak dengan sesama manusia akan menyusahkan lulusan SKM dalam mencari pekerjaan. Lalu ada juga kurangnya persaingan di bidang kesehatan masyarakat. Tidak adanya tantangan dan persaingan akan menyusahkan dalam mencari pekerjaan.
Prospek dalam lulusan SKM nantinya sangat banyak. Ada pengelola program kesehatan, BPJS Kesehatan, Adminsitrasi Kesehatan, Kepala Puskesmas, Penyuluh kesehatan, Ahli k3, Analis Kesehatan, Ahli Kesehatan Lingkunhgan, Sanitarian, Epidermiologi ksehatan, dan masih banyak lagi. Jadi jangan takut menjadi lulusan SKM nanti karena prospek di dunia pkerjaan nanti sangan banyak. Jangan takut untuk berpendapat. Karena tugas dari lulusan SKM nanti adalh untuk mencegah bukan mengobati dan Lulusan SKM sendiri terbukan terhadap perubahan.
2.      REVIEW PENGMABA (PENGABDIAN MASYARAKAT)
Selanjutnya ada pembahasan mengenai pengabdian masyarakat atau biasa disebut pengmaba. Pengabdian Masyarakat tidak asing lagi ditelinga kita sebagai Mahasiswa, mengapa sering kita dengar kalimat pengabdian masyarakat ketika kita menjadi Mahasiswa lalu apa itu pengabdian masyarakat.  Pengabdian disini bisa kita sebut dengan banyaknya sosialisasi untuk para masyarakat. Pengmaba ini dilaksankan oleh para mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat. Seperti Jurusan kesehatan masyarakat di Universitas Jenderal Soedirman. Universitas Jenderal Soedirman sendiri memiliki desa binaan untuk mahasiswa melakukan eksperimen dan melakukan sosialisasi untuk para warga. Pengmaba tahun ini kita ingin membuat jamban sehat bagi setiap rumah di desa binaan tersebut.
Seperti yang kita tahu bahwa pengabdian sendiri tertuang dalam tri Dharma perguruan tinggi. Jadi di Jurusan kesehatan Masyarakat sendiri, kita sudah menerapkan Tri dharma dalam kehidupan para mahasiswa.
Pengabdian masyarakat ini biasanya ditujukan kepada para mahasiswa baru. Para mahasiswa baru dilatih untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat agar nanti tidak kaget saat melakukan penyuluhan di suatu tempat.  
Kita tahu bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah serangkaian kegiatan yang meningkatkan kualitas kehidupan pada masyarakat. Pengabdian masyarakat adalah suatu gerakan proses pemberdayaan diri untuk kepentingan masyarakat. Pengabdian masyarakat seharusnya bersifat kontinual dan jangka panjang karena dalam membangun sebuah masyarakat dibutuhkan proses yang panjang. Banyak aspek yang harus disentuh untuk menjadikan suatu masyarakat itu baik, karakternya, budayanya, sampai pola pikirnya juga harus kita sentuh untuk benar-benar menciptakan sebuah masyarakat yang beradab. Yang paling sering kita dengar dalam pengabdian masyarakat ialah bakti sosial atau yang biasa disingkat “baksos”.
Bakti Sosial sendiri sering kita lakukan. Masyarakat sendiri juga banyak yang melakukan Bakti sosial walaupun merekan bukan dari jurusan kesehtan masyarkat. Bakti sosial juga ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran para warga.
Ada tahapn dalam pemberdayaan masyarakat. Yaitu penyadaran. Penyadaran disini yaitu memeberikan motivasi dan menumbuhakn kepercayaan diri bagi masyarakat sendiri. Kemudain peningkatan kemampuan yaitu menambah pengetahuan, ketrampilan dan perilaku bagi masyarakat. Lalu ada tahapn terakhir yaitu pemberdayaan. Yaitu mahasiswa dan warga melakuakan pertisipasi dan memecahkan masalah yang dihadapi dengan bersama – sama.
Langkah langkah pemberdayaan diantaranya persiapan lalu pengkajian, perencanaa, pelaksanaan dan juga monitoring lalu evaluasi.
Dalam pemberdayaan sendiri memiliki prinsip diantaranya community organizer dan community Development.
Pada saat melakukan penyuluhan ada beberapa cara juga diantarnya yaitu kenali sasaran terlebih dahulu. Yaitu mengetahui jenis kelamin latar pendidikan usia maupun budaya. Yang kedua adalh kuasai materi yaitu terdiri dari isi materi dan alat untuk interaktif. Lalu melakukan rencana kegiatan. Yaitu bina suasana, metode pengajakan dan menindak lanjuti. Kemudian kita melakukan interaksi dan juga diskusi bagaimana untuk menanggulangi hal yang dibicarakan dan melakukan pengeluaran pendapat antara mahasiswa dan juga para warga.  Lalu ada modifikasi kegiatan yaitu kita mampu menggunakan bermain, ice breaking, sebagai acar untuk bersenang senang agar saat penyuluhan tidak merasa bosan bagi para warganya. Lalu kita juga harus mampu melihat budaya lokal pada suatu tempat untuk mengetahui apa yang haru kita lakukan untuk mengubah pola hidup warga pada tempat tersebut.
Lalu tahap selanjutnya ada kuasai masalah maupun materi. Kita bisa mengajak warga untuk berfikir secara logis. Para warga dianjurkan untuk mampu mengeluarkan pendapat mereka agar kita mampu tahu apa yang dibutuhkan di temapt tersebut.
3.      REVIEW ADVOKASI
Apa sih arti dari advokasi sendiri? advokasi adalah kombinasi kegiatan individu dan sosial yang dirancang untuk memperoleh komitmen politis, dukungan kebijakan, penerimaan sosial dan sistem yang mendukung tujuan atau program kesehatan tertentu dan mampu untuk mencapai perubahan. Advokasi adalah usaha mempengaruhi kebijakan publik melalui berbagai macam bentuk komunikasi persuasif. Lalu ada menurut Foss & Foss ; Toulmin, advokasi adalah upaya persuasif yang mencakup kegiatan penyadaran, rasionalisasi, argumentasi, dan rekomendasi tindak lanjut mengenai sesuatu.

Lalu apa sih Advokasi kesehatan? Advokasi kesehatan adalah advokasi yang dilakukan untuk memperoleh komitmen atau dukungan dalam bidang kesehatan, atau yang mendukung pengembangan lingkungan dan perilaku sehat.

Kata kunci dalam proses atau kegiatan advokasi ini adalah pendekatan persuasif, secara dewasa, dan bijak, sesuai keadaan, yang memungkinkan tukar pikiran secara baik

Sasaran advokasi kesehatan adalag berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap upaya kesehatan, khususnya para pengambil keputusan dan penentu kebijakan di pemerintah, lembaga perwakilan rakyat, mitra di kalangan pengusaha/swasta, badan penyandang dana, media masa, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan. Semuanya bukan hanya berpotensi mendukung, tetapi juga mentang atau berlawanan atau merugikan kesehatan.
Pelaku Advokasi adalah siapa saja yang peduli terhadap upaya kesehatan, dan memandang perlu adanya mitra untuk mendukung upaya tersebut. Pelaku advokasi dapat berasal dari kalangan pemerintah, swasta, perguruan tinggi, organisasi profesi, LSM, dan tokoh berpengaruh. Diharapkan mereka memahamipermaalahan kesehatan, mempunyai kemampuan advokasi khusunya melakukan pendekatan persuaif, dapat dipercaya, dan sedapat mungkin dihormati atau setidaknya tidak tercela khusunya di depan kelompok saaran.
Tujuan Umum dari advokasi sendiri adalah diperolehnya komitmen dan dukungan dalam upaya kesehatan, baik berupa kebijakan, tenaga, dana, sarana, kemudahan, keikutsertaan dalam kegiatan, maupun berbagai bentuk lainnya sesuai keadaan dan usaha.
Ada juga Tujuan Khususnya yaitu, Adanya pemahaman atau pengenalan atau kesadaran, adanya ketertarikan atau peminatan atau tanpa penolakan, adanya kemauan atau kepedulian atau kesanggupan untuk membantu dan menerima perubahan, Adanya tindakan/perbuatan/kegiatan nyata (yang diperlukan), Adanya kelanjutan kegiatan (kesinambungan kegiatan)
Terdapat lima pendekatan utama dalam advokasi, yaitu melibatkan para pemimpin, bekerja sengan media massa, membangun kemitraan, memobilisasi massa, dan membangun kapasitas. Strategi advokasi dilakukan melalui pembentukan koalisi, pengembangan jaringan kerja, pembangunan institusi, pembuatan forum, dan kerjasama bilateral.
Langkah-langkah Pokok dalam Advokasi adalah identifikasi dan analisis masalah atau isu yang memerlukan advokasi, identifikasi dan analisis kelompok sasaran, siapkan dan kemas bahan informasi, rencanakan teknik atau cara kegiatan operasional, laksanakan kegiatan, pantau dan evaluasi serta lakukan tindak lanjut.
Tahapan dalam advokasi ada 3 diantaranya kajian, lobying audensi dan aksi. Kajian itu diantaranya adalah pengumpulkan aspirasi yang akan disampaikan kepada petinggi agar di setujui. Lalu lobying adalah kita mengeluarkan argumen kita mapun pendapat kita kepada petinggi. Jika disetujui disini kita tidak perlu untuk menuju tahap selanjutnya yaitu audiensi maupun aksi. Jika ditolak kita bisa lanjut ketahap selanjutnya yaitu audiensi yaitu meningkatkan argumen tetapi kita membawa massa. Kita bisa mengungkapkan dengan cara melakukan aksi, teatrikal dan lainnya. Audiensi ini bisa dibarengi dengan aksi. Selanjutnya adalah aksi, aksi disini adalah aksi damai bukanlah aksi yang dilakukan hingga timbul perkelahian. Para mahasiswa melakukan longmarch maupun yang lainnya agar aspirasi para mahasiswa dapat disampaikan dan disetujui oleh para petinggi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar